Kamis, 15 Oktober 2009

Cemburu Menguras Hati

Ini bukan judul lagu Vidi Aldiano yang bagus itu.
Bukan juga soal teman lelaki.
Bukan juga soal pacar (apalagi itu )
Tapi ini kisah nyata, yang akan kuambil hikmahnya.



Suatu siang, saat jam istirahat kedua tiba, segera aku mengajak teman-temanku untuk makan, lalu sholat (bukannya takabur nih, tapi kebiasaanku dan teman-teman emang gitu. Bahkan, terkadang kami janjian bawa bekal bareng, tapi nggak pernah janjian bawa mukena bareng! Hehe, biasa, urusan perut kan nomor satu!). Untungnya, kami semua bawa bekal dari rumah, jadi seusai makan kami langsung menuju mushola di sekolah untuk segera beribadah.

Kami pun bersenda gurau sambil berjalan kearah mushola. Terkadang, kami tak sadar tawa kami begitu kencangnya sampai-sampai guru pun senyum-senyum melihatnya. Aku hanya mengingatkan mereka sekadarnya saja, eh, tapi, namanya juga godaan ya, mungkin aku juga ditakdirkan untuk keceplosan ngikut ketawa seperti teman-temanku ini, hmm -__-

Aku sangat suka melihat sekeliling, sampai saat itu, aku melihat seorang siswi yang mungil. Dia manis, berambut ikal, dengan jalan yang perlahan dan menunduk, memeluk mukenanya. Kurasa dia baru pulang dari sholat berjamaah. Teman-temannya bersenda gurau disampingnya—sama seperti kami—tetapi dia hanya tersenyum kecil menanggapinya. Aku cemburu melihatnya. Bagaimana ia bisa mengendalikan perasaannya dengan baik?



2 minggu berlalu….

Tak terasa besok sudah mau libur awal lebaran. Aku sangat bersyukur dipertemukan lagi dengan bulan yang sangat mulia ini, semoga Allah SWT memberikan kesempatan yang sama untukku di tahun-tahun berikutnya. Amin.

Senin, sudah mulai masuk kembali. Ya, kami hanya libur hari Jumat dan Sabtu (awal Ramadhan), dan hari ini aku masuk seperti biasa. Sekilas, tak ada yang berubah dari sekolahku, tetapi.. mengapa semua siswinya menggunakan jilbab + busana muslimah yang apik?? (kecuali non-Islam)
Aku masih terbengong melihatnya. Sekolahku bukan madrasah, bukan juga pesantren. Tetapi, hari ini seperti melihat bidadari-bidadari saja. Pangling! Ternyata menggunakan pakaian muslimah yang baik itulah yang memancarkan keindahan sesungguhnya. Aku sampai terkagum. Melongo. Cemburu juga sih…(lebay dehh, tapi beneran !! :D)



Lalu, anak itu lewat didepanku.
Ya, siswi yang kuceritakan sebelumnya. Dia menggunakan jilbab! Tertutup rapat dengan baju muslimnya yang sederhana namun cantik. Aku senang sekali, sepertinya, aku ingin lebih tahu banyak tentang dia.. (eh, jangan salah sangka, bukan naksir loh… )




Hari demi hari berlalu, tibalah hari dimana sekolahku mengadakan pesantren kilat. Seharusnya, yang ikut hanya murid kelas X dan XI, tapiii… yah, berhubung peserta kurang, ditambah kemi deh, murid kelas XII. Sebenarnya, hari ini aku sedang futur, jadi kurang bersemangat mengikuti kegiatan ini… (Astaghfirullah, ukhti! Sadar mbah.. eh, mbak maksudnya… kasihan tuh yang ceramah didepan gak didengerin)… tapi memang saat itu aku sedang malas banget. Kerjaanku menguap teruss… (duh malunyaaa )


Separuh acara terakhir (sehabis ceramah) aku mulai mengantuk… haduh, di sekolahku itu ademnya luar biasa, apalagi di bawah pohon beringin + angin sepoi-sepoi + tikar = tempat tidur paling nikmat! Pengen rasanya tidur saja, tetapi… sang MC mulai bicara…
“yak, inilah pembacaan puisi…blablabla…”
Suara yang perlahan menghilang ditelan kuping (yah, berhubung denger pake kuping ini), mulai membangkitkanku lagi. Yah, ada hiburan deh, puisi…lumayan…

Dan aku tersentak.
Dia, anak itu.
Dia yang membaca puisi itu….!
Langsung tegap duduk aku mendengarkan.
Dari jauh, wajahnya tampak sendu, seakan menghayati makna puisi itu.
Suaranya lirih, menggetarkan batin.
Aku kaget, seakan terisak, anak itu mulai meneteskan air mata.
Melongo, aku bingung harus berkata apa…
Banyak yang menertawakan, namun aku diam menatapnya…
Saat itu, aku merasa sangat cemburu!
Mengapa bukan aku?
Mengapa dia memilikinya dan bukan aku?
Mengapa harus dia?
Apa hebatnya dia?
Apa? Apa?
Hingga aku melampaui batas kecemburuanku, aku beristighfar dalam hati, dan berkata (dalam hati):
“Ya Allah, jika dia ditakdirkan memiliki kekuatan itu untuk menyadarkan aku, maka sadarkanlah aku.
“Dan jika memang dialah perantara dariMu agar aku lebih baik, maka ijinkanlah aku mengenalnya.
“Pertemukanlah aku dengannya Ya Allah.
“Aku ingin melihat senyumnya, kelembutannya.
“Karena aku cemburu padanya. Sangat cemburu.”




Hari ini, tanggal 30 September 2009.
Sepertinya Allah menjawab doaku…

Seperti biasa aku naik angkot ke sekolah. Saat itu hanya anak SMP dan aku yang berada di dalam angkot itu. Dia duduk di sampingku. Tersenyum, aku pun membalasnya. Tak jauh angkot itu berjalan, aku kaget dalam hatiku.
Anak itu, masuk ke dalam angkot yang kunaiki….
Dia tersenyum simpul, aku juga membalasnya.
Tapi, aku kecewa padanya…
Sebenarnya, dia belum menutup auratnya.
Aku teringat, saat itu bulan Ramadhan, jadi semua siswi menggunakan busana muslimah. Sampai aku tak bisa membedakan mana yang sudah mengenakan busana muslim.


Sepanjang perjalanan menuju sekolah, aku hanya menengadahkan wajahku ke langit.
Berdoa agar dia diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk segera menutup auratnya….

Saat hendak turun dari angkot, dia menyilakan ku untuk turun lebih dulu, dengan senyumannya.
Aku pun turun duluan sambil membalas senyumnya.
Aku berjalan lebih dulu darinya, tetapi dia benar-benar menghormatiku dengan tetap berjalan dibelakangku..
Dalam hati aku berdoa,
“Ya Allah, bukakanlah pintu hatinya agar dia bisa menerima hidayahMu Ya Rabb.
“Dan biarkanlah dia, cemburu padaku.
“Sebagaimana aku cemburu padanya…”



10 Syawal 1430H, 21:21 WIB
Di penghujung September, hatiku gelisah, sambil mendengarkan lagu dengan judul yang sama dengan ceritaku ini….


PS: Aku membuatnya ditengah kegalauan sambil mencari ide yang pas untuk ceritaku selanjutnya. Ini merupakan karya keduaku, setelah Me and My Friends, yang isinya masih berantakan. Isi cerita ini sebenarnya 50% fakta, dan 50% fiksi + imajinasiku sendiri. Jadi, kalau masih banyak kata-kata yang kurang dimengerti, atau terlalu lebai (haha?) silahkan comment, like lbh bagus, dan makasih juga buat Miss.Inspiration (anak yg aku certain tadi ), semoga kamu tdk jadi tinggi hati setelah membaca ini yaa, tetaplah seperti itu! 

4 komentar:

Aul Howler's Blog mengatakan...

Aslm...

Ini cerpen...??

doraemondora mengatakan...

Wa'alaikumslm...

iya aul
knp? :)

Aul Howler's Blog mengatakan...

hmm...
bikinnya di mana...??

coba bikin di glitterfy.com
mungkin berasill...
pilih nanti glitter photos...
nanti ada kodenya...

doraemondora mengatakan...

di word aj
standar kok..

nti hasilnya bagus ya?
atw gimana?
dicoba deh :)
makasih yh aul..